Jumat, 12 Juni 2015

sebuah cerpen : oh tidak! sepatu-ku hilang!

     Pada suatu hari yang cerah di sebuah Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Jakarta terdapat 3 orang anak perempuan  bernama Liana, Shabbi, dan Siti. yang masih berada di kelas 8 di sekolah tersebut. ke-3 anak itu sangaaat bersahabat. Namun suatu hari terdapat ujian bagi ke-3 sahabat tersebut untuk membuktikan persahabatannya.

     Pada Sore hari setelah sholat dhuhur di sudut masjid di dalam sekolah ke-3 sahabat tersebut terdapat Liana yang sedang kebingungan mencari sepatunya yang hilang, dia mencari kesana dan kemari di pelosok masjid tersebut namun tidak bisa menemukannya. "Liana! ayo ke-kelas dan segera ke kelas!" panggil Shabbi dengan raut muka terburu-buru. "duh, sebentar dulu Bbi" sahut Liana panik. Shabbi dan Siti hanya menunggu di luar masjid dengan kepo. "kamu kehilangan apa sih? kok dari tadi mondar mandir gitu." tanya Siti, peka. "duh aku kehilangan sepatu aku nih!!" sahut Liana tambah panik."sinih kami bantu.." sahut Shabbi dan diikuti oleh angguk-an oleh Siti

      "ini sepatu mu!!!!" tunjuk Shabbi dengan tatapan cerah. "bukan Bbi, itu sih sepatu model laki-laki, sepatu aku gak begitu. ukurannya lebih kecil" jawab Liana yang makin tambah panik. "yaudah lah, ambil aja dulu sepatu itu, siapa tau pemilik sepatu itu dan kamu tertukar sepatunya, soalnya hampir sama" sahut Siti bijak. :yaudah yuk kita ke ruang guru kita lapor ke guru, masalah ini!!!" sahut Shabbi dengan tatapan bersemangat seperti biasa di barengi anggukan dari siti dan muka cemberut Liana.

====di ruang guru====

   'tok,tok,tok' lalu kita masuk keruang guru di mana banyak guru yang sedang beristirahat makan dan sibuk dengan laptopnya. kami dengan sigap menanyakan Ibu guru yang paling dekat dengan pintu masuk ruang tersebut "obu, sepatu saya hilang bu" sahut Liana kepada seorang guru yang sedang makan itu, sepertintya guru tersebut merasa sedikit terganggu :(

   "umumkan sasja di situ" tunjuk guru tersebut kearah seuah alat pengeras suara yang suaranya akan menyebar ke penjuru kelas, kantin, masjid, lab komputer, lab IPA, ruang kepala sekolah dan lain lainnya. "oke Bu, makasih" sahut kami ber-3.

    "PENGUMUMAN BAGI YANG MENEMUKAN / MEMAKAI SEPATU HITAM TOMK*NS SEGERA MENUJU KE RUANG GURU ATAU MENEMUI LIANA KELAS 8-1"

   Setelah Liana mengumumkan berita kehilangan sepatu yang sangat memalukan itu. Seorang anak kreatif nan bijak bernama Shabbi mengusulkan sesuatu yang benar-benar cemerlang. "bagaimana kalo kita cari di rak-rak sepatu di depan seluruh kelas di sekolah ini, mungkin akan ketemu" usul Shabbi dengan semangat 45. "iya Li, aku juga setuju begitu!" sahut Siti tak kalah hebatnya. "hah? duh kelas nya banyak banget? yakin? ah males ah" sahut Liana putus asa. "ayolah Li!!" sahut ke-2 sahabat itu sambil menarik tangan Liana.


   Setelah ke 3 anak perempuan cerdik mencari 1 pasang sepatu di lantai 1 dan 2, sampailah mereka di lantai 3 yaitu lantai ter-atas dan terasing bagi mereka karena kelas mereka berada di lantai 2.

   "Li, Ke kelas 8.4 yuk. disitu banyak banget sepatu mungkin sepatu kamu disitu" Siti menunjuk kelas paling pojok dan banyak anak-anak yang berada disitu, dari mulai kakak kelas 9-4,8-4 dan 7-4 ada disitu. mungkin mereka lagi rapat atau seperti apa. mereka terlihat serius sekali.  "Sit, itu banyak banget anak, kita bakal mengganggu meraka!!" jawab Liana dengan penuh badmood.

   "ayo deh ah" kata Shabbi cepat. dia melangkah dengan percaya diri menuju kelas 8.4, walau Liana dan Siti tidka begitu terburu-buru melangkah. disaat seperti itu terjadi keheningan yang luar biasa antara kami ber-3 dengan siswa wilayah lantai 3. hening sekali. lalu Siti mulai iseng.


 ""KABOOOOOORRRRR"


    Lantas teriakan Siti itu membuat Liana yang berada disampingnya meninggalkan lorong menuju 8.4 dan juga meninggal kan Shabbi. dan gak tau kenapa Shabbi ikutan lari seakan ada hantu di belakangnya, padahal maksud Siti dan Liana mau ninggalin Shabbi.. tapi Shabbi lari tanpa sebab dengan langkah kecil dan badannya yang gak bisa lari.


Dan..

'BRAK! BRUK!

(to be continued)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar